Jumat, Februari 11

PETERNAKAN dan PEMANASAN GLOBAL

           Hewan ternak telah dikenal sebagai penyumbang emisi GRK. “Bayangan Panjang Peternakan (Livestock’s Long Shadow)”, laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) tahun 2006 yang telah dikutip secara luas, memperkirakan emisi sebesar 7.516 juta metrik ton ekuivalen CO2 (CO2e) per tahun, atau 18 persen emisi GRK dunia setiap tahun, dihasilkan oleh hewan ternak sapi, kerbau, domba, kambing, unta, kuda, babi, dan unggas. Dengan jumlah sebesar itu, peternakan sangat jelas memenuhi syarat untuk mendapat perhatian besar dalam mencari cara-cara untuk menangani perubahan iklim. Tetapi analisa kami memperlihatkan bahwa peternakan dan hasil sampingnya sebenarnya bertanggung jawab atas setidaknya 32.564 juta metrik ton CO2e per tahun, atau 51 persen dari seluruh emisi GRK dunia setiap tahun.
Untuk penjelasan lebih silahkan baca Info Pemanasan Global



             Ada banyak cara yang harus diketahui untuk mengurangi emisi karbon dioksida, yaitu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil; menggunakan energi terbarukan seperti energi surya atau angin; mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang barang-barang keperluan sehari-hari; mengendarai mobil berbahan bakar efisien atau yang menggunakan energi alternatif; menggunakan alat-alat elektronik yang hemat energi, dan lain-lain. Namun cara yang paling cepat untuk menghentikan pemanasan global adalah menjalani diet vegetarian! untuk lebih lengkapnya silahkan buka Apa Penyebab Utama Pemanasan Global


               Sedih rasanya spesifikasi keilmuan atau lebih tepatnya bidang yang saya tekuni dan begitu saya idam-idamkan ternyata merupakan PENYEBAB UTAMA pemanasan global. saya lulusan Peternakan UNPAD minat Nutrisi dan Makanan Ternak. Ironis memang ketika saya sibuk dengan kampanye "memberi bukti' kepada orang ternyata dengan mudah orang-orang yang merasa "terusik" menjungkirbalikannya.
              Sebetulnya berita ini sudah lama saya dengar dan saya sadar itu, bodoh bila saya menolak mentah-mentah dan pilih tutup mata lalu pura-pura tidak tahu dan menganggap ini hanya angin lalu dan menjawab pada semua orang yang bertanya kalau itu hanya isapan jempol belaka.
mengambil tabel dari Info Pemanasan Global.

Tabel di atas (maaf tidak bisa lebih jelas lagi-untuk lebih jelas lbisa dilihat dalam situsnya) adalah ringkasan dari kategori-kategori emisi peternakan dan perkiraan kami terhadap angkanya. Kami memulai dengan angka dari FAO 7.516 juta ton CO2e per tahun yang disebabkan oleh peternakan, sebuah angka yang didapat dengan menambahkan keseluruhan GRK terkait dalam pembukaan lahan untuk menggembala dan menanam pakan ternak, memelihara hewan ternak, pengolahan dan pengiriman produk jadi. Perhitungan kami menunjukkan 25.048 juta ton CO2e yang disebabkan peternakan telah dihitung lebih rendah dari kenyataan atau dilewatkan; dari subtotal itu, 3.000 juta ton ditempatkan secara salah, dan 22.048 juta ton semuanya tidak dihitung. Ketika jumlah ton yang tidak dihitung ditambahkan ke dalam persediaan GRK global di atmosfer, persediaan itu meningkat dari 41.755 juta ton menjadi 63.803 juta ton. Laporan FAO sebesar 7.516 juta ton CO2e yang disebabkan peternakan kemudian menurun dari 18 persen GRK dunia menjadi 11,8 persen. Marilah melihat masing-masing kategori GRK yang tidak dihitung atau salah penempatan:


-Pernafasan. FAO meniadakan pernafasan hewan ternak dari perkiraannya, dengan penjelasan berikut:
               Pernafasan dari hewan ternak bukanlah sumber CO2 bersih… Emisi dari pernafasan hewan ternak adalah bagian dari sistem biologi yang cepat berubah, dimana tanaman yang dikonsumsi terbuat dari proses pengubahan CO2 di atmosfer menjadi senyawa organik. Karena jumlah yang dikeluarkan dan diserap dianggap sama, pernafasan hewan ternak tidak dianggap sebagai sumber emisi yang bersih oleh Protokol Kyoto. Sesungguhnya, karena sebagian karbon yang dikonsumsi disimpan dalam jaringan hidup hewan yang bertumbuh itu, pertumbuhan kawanan ternak global bahkan bisa dianggap sebagai penyimpan karbon. Tingkat persediaan biomasa peternakan meningkat secara signifikan pada dekade terakhir… Pertumbuhan yang terus-menerus ini… dapat dianggap sebagai proses penyimpanan karbon (perkiraan kasar 1 atau 2 juta ton karbon per tahun).
               Tetapi ini adalah cara yang keliru dalam melihat perkara ini. Kita periksa kenyataan penyimpanan karbon terlebih dulu: Penyimpanan karbon yang baik mengacu pada penyaringan CO2 dari atmosfer dan menimbunnya di dalam tempat penyimpanan atau dalam senyawa yang stabil sehingga ia tidak bisa lepas dalam jangka waktu lama. Bahkan jika seseorang menganggap tubuh hewan ternak sebagai penyimpan karbon, dari perkiraan FAO sendiri jumlah karbon yang tersimpan dalam hewan ternak terlalu kecil dibandingkan dengan jumlah yang disimpan pada hutan yang dibabat untuk lahan menanam pakan ternak dan ladang merumput.

- lahan menanam pakan ternak dan ladang merumput.
             Sejalan dengan berkurangnya luas padang rumput secara global, otomatis cara satu-satunya untuk memproduksi lebih banyak hewan ternak dan pakannya adalah dengan membabat hutan alami.Pertumbuhan pasar produk-produk hewan ternak paling banyak terjadi di negara-negara berkembang dengan hutan hujan normalnya dapat menyimpan setidaknya 200 ton karbon per hektar. Ketika hutan berubah menjadi padang rumput, muatan karbon yang dapat disimpan per hektarnya berkurang menjadi 8 ton saja

- urine dan kotoran
            Metana. Menurut data FAO, 37 persen metana yang dihasilkan oleh manusia berasal dari hewan ternak. Meskipun efek pemanasan metana di atmosfer jauh lebih kuat daripada CO2, tetapi umur paruhnya di atmosfer hanya sekitar 8 tahun, dibandingkan CO2 yang setidaknya selama 100 tahun. Sebagai hasilnya, pengurangan pemeliharaan hewan ternak secara signifikan di seluruh dunia akan mengurangi GRK secara lebih cepat dibandingkan dengan menerapkan kebijakan dalam energi terbarukan dan efisiensi energi.
Kapasitas GRK dalam menyerap panas di atmosfer disebut sebagai potensi pemanasan global / global warming potential (GWP), dengan CO2 ditentukan mempunyai potensi pemanasan 1 (GWP-nya = 1). Hitungan GWP terbaru yang secara luas telah disepakati untuk metana adalah 25 dalam jangka waktu 100 tahun – tetapi angkanya menjadi 72 jika menggunakan jangka waktu 20 tahun. Hal ini lebih cocok karena dampak metana yang besar akan berkurang dalam jangka 20 tahun dan dampak buruk perubahan iklim diperkirakan akan terjadi dalam jangka 20 tahun ke depan jika tidak ada pengurangan GRK secara signifikan. Panel Antarpemerintah untuk Perubahan Iklim juga mendukung penggunaan jangka waktu 20 tahun untuk metana.

-Sumber-sumber lainnya. Empat kategori tambahan dari GRK setidaknya berjumlah 5.560 ton CO2e (8,7 persen emisi GRK) yang telah diabaikan atau dihitung lebih kecil oleh FAO dan tidak dihitung dalam total GRK di seluruh dunia saat ini.
     






           

Tapi, menurut pemikiran saya yang dangkal ini, saya masih beranggapan bahwa hewan ternak adalah mahluk yang dikaruniakan Tuhan kepada kita sebagaimana pohon dan tumbuhan.
Manusia sudah dibekali akal, insting dan nurani untuk menjaga diri mereka dan mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan alam telah memberi kita hewan dan tumbuhan untuk kita manfaatkan dengan arif tapi disaat naluri mempertahankan kelangsungan hidupnya terpenuhi MASIH banyak orang yang tidak cukup dan tidak merasa harus berhenti sampai batas kebutuhan terpenuhi, naluri ingin merasa lebihlah yang akan dicari setelah semua terpenuhi. ini memang manusiawi.

          Manusia yang luhur adalah manusia yang bisa memadukan insting, akal dan nuraninya dalam melakukan tindakan. manusia yang luhur adalah tahu kapan dia akan memulai dan kapan dia harus BERHENTI.

         Penebangan pohon untuk perluasan lahan, penanaman padang rumput pembuangan limbah tanpa pengolahan, dan masih banyak lagi dan lagi, hanya pemenuhan kepuasan akan keserakahan semata.

apakah ini disebut pembalaan diri? mungkin! 
(dan) mungkin seharusnya judul postingan ini lebih tepat kalau berjudul "dilema seorang peternak yang mencintai bumi" (hahahahahaha)

kalau memang peternakan adalah masalah utama PEMANASAN GLOBAL, saya akui belum tau harus melakukan apa.
pensiun dini sebagai peternak? hah peternakan sudah menjadi bagian terdalam dari hidup saya,
menjadi seorang vegetarian? saya masih mahluk omnivora dan percaya keseimbangan protein didapat dari protein hewani dan nabati (hahah) 
mengurung diri dikamar dan malu pada dunia bahwa saya seorang pecinta bumi tapi seorang peternak? tidak, toh saya tidak punya lahan luas, tidak punya ternak malah dan saya belum pernah sedikitpun ikut membabat hutan. 
tapi saya percaya ilmu akan selalu berguna untuk manusia. begitu juga ilmu peternakan..

11 komentar:

  1. hmmm..sebenarnya kalo untuk beternak untuk sekedar niat menyambung hidup menurut saya its ok, hewan layaknya manusia kan juga bagian dari alam dan bumi....yang menjadi masalah ketika peternakan (hewan tentunya) menjadi sebuah industri dan terjebak ke dalam komersialisasi...sehingga yang menjadi acuannya utamanya adalah produksi dan profitisasi with all cost....its all abiut healthy public policy, buat manusia dan lingkungannya...
    dan tenang aja mbak luklu, ga ada ilmu yang sia2 ko :)

    BalasHapus
  2. wah dapat pencerahan dari mas Todi.. makasih mas =)

    BalasHapus
  3. menurut q peternakan BUKAN masalah utama PEMANASAN GLOBAL... tp gaya hidup kita adalah masalah utamanya... Hidup ini perlu keseimbangan... harus ada yg baik dan ada yg buruk.. dan seharusnya sesuatu yg buruk akan ternetralisir dengan sesuatu yg baik.. tp skrg ini yg buruk malah lebih bny d banding yg baik

    sebagai contoh... CO2 akan d serap pohon dan menjadi O2.. tp apa yg terjadi sekarang.. CO2 terus meningkat dan pohon sebagai penyaring/filter malah terus berkurang

    BalasHapus
  4. waw bener banget mas kayaknya kita memang harus kembali lagi pada pribadi masing-masing. kalau kita niat dan mau berusaha kita tetap bisa mencintai bumi dan tidak menyakitinya

    BalasHapus
  5. emang sejak kapan mbak pemanasan global ada beneran? hihi

    BalasHapus
  6. sejak orang mulai sadar kalau bumi ini makin panas mungkin... hihihi

    BalasHapus
  7. kalo ternyata global warming itu cuma isu orang2 yang gak suka sama sektor peternakan gimana? ;)

    BalasHapus
  8. nampaknya mesti dipertimbangkan dan dikaji lebih lanjut sayang untuk itu... nanti saya tanyakan kepada yang lebih mumpuni yaaaa :D

    BalasHapus
  9. purchase backlinks seo service backlinks backlink submitter

    BalasHapus
  10. Hi! I just would like to give you a big thumbs up for the excellent info you have here on this post. I will be coming back to your blog for more soon.

    [url=http://onlinepokiesking4u.com]online casinos[/url]

    BalasHapus

silahkan berkomentar dengan bebas, siapapun, kapanpun tanpa nama sekalipun yang baik dan yang buruk silahkan yang penting dari hati =)