Jumat, April 1

The Great Pacific Garbage Patch


Karena kesibukan diluar blog membuat blog ini terbengkalai.. tapi memang dari awal pembuatan blog ini hanya dimaksudkan untuk mengeluarkan pendapat, keluhan dan mengingatkan saya khususnya untuk tetap menghargai alam. dan karena kesibukan lain akhirnya baru sekarang bisa dijamah kembali (aduh bahasanya)... hanya intermezzo

The Great Pacific Garbage Patch bukan the great alexander, mendengarnya saja saya tidak bisa membayangkan sehebat apa sampah-sampah itu meng-ekspansi lautan Pasifik.







Ayo kita menghayal
Bayangkan kita sedang dalam sebuah pesawat terbang dan tiba-tiba mesin kapal mati ditengah-tengah lautan (buang logika jauh-jauh) hanya ada satu cara menyelamatkan diri yaitu terjun menggunkan perasut, dan dalam keadaan panik kita loncat dari kapal kemudian terbang diangkasa hanya berbekal perasut tiba-tiba melihat sebuah pulau!

Sekuat tenaga kita mengarahkan parasut kita kepulau itu berharap kita jatuh ditanah lapang dan selamat (kebayangkan kalo jatuh ditengah lautan harus narik nafas panjang dulu sebelum tenggelam apalagi kalau kita tidak bisa berenang kan repot kalau jatuhnya diair, belum kalau tiba tiba ada hiu.. abaikan) saat tiba dipulau itu sebelum kaki kita menginjak pulau kita baru sadar kalau itu hanya tumpukan sampah yang mengapung dilautan dan kita tidak sanggup lagi membalikan arah perasut..

BYUR!! kita tenggelam pada tumpukan plastik yang mengapung yang kita tidak tahu berapa tebalnya.. belum harus mengatur nafas karena diair, belum baunya yang tidak bisa dibayangkan, nyangkut sana-sini, dan kita tenggelam menjadi bagian dari sampah-sampah itu.. dan tidak bisa ditemukan oleh tim penyelamat..

Kembali kedunia nyata
Kemungkinan besar itu tidak akan terjadi pada kita, tapi bagaimana dengan ikan-ikan?

Ikan tidak bisa memilih mau hidup diair atau didarat..
ikan tidak bisa membedakan plastik dan makanan
penyu
penyu yang terjebak plastik
sekali lagi mereka tidak bisa mebedakan makanan dan plastik
penyu yang dari kecil terjebak karet
Burung
karena warna botol yang cerah yang dikira ikan
lihat apa yang ada didalam perut mereka?
Singa laut
ini bukan acting yaa
dan ini juga bukan lagi menghadiri acara ulang tahun
Dan hewan lain??
tutup botolpun dijadikannya rumah
 
Saatnya peka terhadap alam..
bijak dalam menggunakan barang berbahan plastik dan bijak pula setelah menggunakannya.. suatu saat akan datang hari dimana alam tidak kuat menahan beban...

4 komentar:

  1. Mengerikan sekali...
    kasihan ya hewan - hewannya...

    BalasHapus
  2. waw. menarik sekali postingannya. menyelamatkan alam demmi kehidupan yang lain. hehe :)

    BalasHapus
  3. mas enda:iya... mungkin saatnya kita peka kali yaaa untuk lebih bijak dalam menggunakan bahan-bahan plastik =)makasi udah berkunjung mas

    pungky: iya sayang menyelamatkan semua yang ada dimuka bumi dari hal terkecil bener ga? makasi yaaa... nampaknya pungky lebi jago dalam mendeskripsikan sesuatu dibanding saya hahahah *jedotin pala ketembok!!

    BalasHapus
  4. dimulai dari diri kita sendiri sob untuk melestarikan lingkungan...

    pic-nya serem2...jadi gak tega melihatnya

    BalasHapus

silahkan berkomentar dengan bebas, siapapun, kapanpun tanpa nama sekalipun yang baik dan yang buruk silahkan yang penting dari hati =)